Jika ngobrolin perubahan, kita sering mendengar kata-kata di bawah ini:
“Sesuatu yang PASTI di dunia ini HANYALAH PERUBAHAN itu sendiri”.
Perubahan (change) akan konsisten selalu terjadi di dunia.
Coba perhatikan hal-hal disekitar kita, semua mengalami perubahan.
Dulu 20 tahun yang lalu, HP masih belum ada, sekarang hampir setiap orang punya HP.
Lima tahun lalu nokia dan blacberry menjadi raja smartphone, dan sekarang hampir punah.
Dulu Kodak masih merajai dunia perfotoan, kini sudah punah bak Dinosaurus.
Dulu Koran masih menjadi sarana utama pencari berita, sekarang sudah tergusur oleh media online.
Lima tahun lalu belum ada ojek online, sekarang Gojek ada dimana-mana, hampir seluruh kota besar di Indonesia, bahkan di solo walaupun Gojek masih di larang, total driver sudah sekitar 1.000.
Lima tahun yang lalu untuk beli-beli barang harus ke took atau pasar terdekat, sekarang semua itu ada di jari-jari tangan anda. Tingga order online, smua yang diinginkan langsung datang.
Mungkin kehidupan kita pun juga selalu berubah alamiah, misal rambut yang mulai meninggalkan dunia hitam menuju dunia putih, itu adalah tanda-tanda bahwa Perubahan itu sebuah keniscayaan kehidupan.
Jika kita ingin survive dan tumbuh, maka kita harus BERDAMAI dengan Perubahan.
Lalu muncul pertanyaan, bagaimana kita bisa berdamai dengan perubahan itu sendiri?
Belajar dari kisah tikus (Snip & Scarry) dan kurcaci (Ham & Haw) dalam buku ‘Who Moved My Cheese’ karya Spencer Johnson. Ada lima langkah untuk bisa berdamai dengan perubahan (change) itu, yaitu:
1. Change happens
Percaya bahwa perubahan akan terjadi, dengan persaingan yang semakin ketat maka perubahan juga akan terjadi semakin cepat. Jadi persiapkan mental dan mindset agar siap dan tidak kaget jika perubahan datang.
2. Anticipate change
Bersiap-siap untuk menyiapkan bekal untuk menyambut perubahan, dengan meningkatan skill dan kompetensi kita, baik secara individu maupun secara perusahaan.
3. Monitor change
Selalu memperhatikan perubahan-perubahan kecil yang terjadi di sekitar kita atau di pasar. Perhatikan perubahan perilaku pelangan dan kebutuhan pelangan. Perhatikan perubahan tehnologi dan inovasi. Perkuat fungsi market intelegence.
4. Adapt to change quickly
Akhirnya, jika perubahan itu benar-benar hadir, maka kita maupun perusahaan harus segera beradaptasi dengan cepat. Karena jika terlambat maka kita akan kalah dan produk kita akan hilang di telan bumi. Belajarlah dari kisah-kisah perusahaan market leader di jamannya seperti Kodak, Nokia dan Blackberry, yang sekarang sudah hilang menjadi Dinosaurus.
5. Enjoy change
Akhirnya, berdamailah dengan perubahan, nikmatilah perubahan itu. Jadikan perubahan itu menjadi budaya di perusahaan. Pastikan setiap member dari anggota perusahaan kita sudah punya mindset perubahaan dan selalu siap berinovasi.
Jika anda Berdamai dan Menikmati perubahan, maka bersiaplah untuk memenangkan pertandingan dan persaingan ini, baik untuk individu maupun untuk perusahaan.
Selamat menari dengan alunan musik perubahan.
Let’s Enjoy with The Change and Get Benefit from the Change.
MTY, Depok 10 April 2017
#change #damai #enjoy #who moved my cheese
Note: ilustrasi gambar dari http://www.mortgagewomenmagazine.com/featured/people-deal-with-change-very-differently/