Blog ini saya tulis saat perjalanan dari Surabaya menuju Jember menggunakan kereta api RanggaJati, 25 Oktober 2018. Satu hal yang ingin saya tulis di blog ini terkait dengan salah satu Company Values yang dimiliki oleh Jayaboard (USG Boral), yaitu COLLABORATION. Kolaborasi, adalah hal yang sangat mudah untuk di sampaikan, namun cukup susah dalam hal implementasi. Susah, bukan tidak mungkin untuk diimplementasikan. Harus di upayakan secara seksama dan bersama-sama melalui top-down approach, pimpinan perusahaan harus terlibat dan memberikan contoh secara langsung. Group CEO kami selalu menekankan pentingnya kolaborasi tim untuk mencapai business goal yang di tetapkan shareholders.
#Penyebab kolaborasi sulit diimplementasikan
Mengapa ‘kolaborasi’, satu kata yang mudah di ungkapkan namun susah untuk di implementasikan? Setidaknya ada tiga alasan yang menyebabkan hal ini terjadi dalam operasional sehari-hari:
- Wrong mindset
Wrong mindset yang sering muncul di setiap organisasi adalah adanya silo mindset, baik setiap individu atau di setiap departemen. Masing-masing fokus hanya pada key performance indicators (KPI) individu dan departemen, bukan fokus kepada KPI perusahaan secara umum. Sikap don’t care atas KPI orang atau departemen lainnya. Sehingga hal ini menyebabkan tim enggan untuk berkolaborasi dan share informasi kepada departemen lain. Apalagi merasa bahwa perusahaan tetap masih berdiri dengan ‘gini-gini’ saja.
Wrong mindset lainnya adalah seseorang kawatir pekerjaannya bias diambil alih orang lain jika kita memberikan informasi dan data yang komprehensif kepada tim lain. Hanya cenderung untuk keeping pekerjaan saat ini.
Jika mindset di atas terus di pelihara maka kolaborasi yang baik antar tim tidak akan terjadi dengan baik.
2. No trust
Tidak adanya trust antar tim akan menyebabkan sebuah kolaborasi sulit diterapkan sesuai harapan. Jika tidak ada trust, maka seseorang tidak akan mau sharing informasi dan data yang sebenarnya. Bahkan anak buah tidak akan mau memberikan informasi yang lengkap kepada bos nya jika sudah tidak menaruh trust kepada bosnya.
3. No Integrity
Pernahkan Anda menemui seorang teman yang bekerja sekedar untuk mengejar KPI, namun dilakukan dengan segala cara. Bahkan data yang disajikan ke bos hanyalah data-data yang cenderung menyenangkan bos walau sesaat saja, dengan pendekatan asal bapak senang (ABS). Contohnya adalah ketika menyajikan laporan capaian sales yang tidak mencerminkan pencapaian yang sebenarnya. Melakukan manipulasi angka penjualan agar target bulanan tercapai, atau bahkan memanipulasi laporan keuangan agar sesuai target.
#Cara Implementasi Nilai Kolaborasi
Nah, pertanyaan selanjutnya bagaimana menjadikan nilai kolaborasi tim ini bisa berjalan dengan baik dan bias menjadi budaya perusahaan. Caranya adalah dengan mengacu ketiga hal di atas, tapi bersifat kebalikkannya:
1. Right mindset
Perbaiki wrong mindset di atas dengan menanamkan pengertian bahwa kolaborasi itu sangat sangatlah penting untuk mencapai goal perusahaan secara bersama-sama sebagai satu team. TEAM: together we achieve more. Tanpa kolaborasi yang baik mustahil bisa mencapai sebuah tujuan secara maksimal
2. Collaboration is about TRUST
Dasar dari kolaborasi adalah trust (kepercayaan), antara bos dan anak buah atau pun antar sesama tim lintas departemen harus dibangun trust. Trust itu tidak datang secara tiba-tiba, namun trust antar tim itu harus di upayakan bersama-sama. Untuk mendapatkan trust dari anak buah, seorang bos harus memberikan teladan dan melakukan hal-hal yang benar. Begitu juga sebaliknya dengan anak buah.
Ketika trust sudah terbentuk, maka kita pun siap memberikan masukan atas pendapat orang lain dan sebaliknya, siap menerima masukan orang lain. Tanpa baper..! hehe.
3. Collaboration is about Integrity
Untuk mendapatkan trust dari orang lain, maka seseorang harus bertindak dan bersikap dengan penuh integrity. Sehingga semua data dan informasi yang disampaikan kepada tim valid dan speak by data, bukan hoax.
Indikasi bahwa kolaborasi tim sudah berjalan baik dalam sebuah organisasi adalah tim bisa menyampaikan masukan dan opini secara terbuka sesuai data. Jika ada informasi dan data yang tidak sesuai dengan fakta, maka berani untuk menyampaian feedback sesuai fakta. Tidak menutup-nutupi. agar manajemen tidak salah dalam mengambil keputusan dan menentukan strategi perusahaan.
Bagi yang menerima masukkan dari tim, jangan baper. Everything is about business, do not take anything personally. Asyik-asyik aja bro sis..hehe!
#Collaboration
Note: Company values USG Boral ada lima yaitu safety, integrity, collaboration, excellence, innovation.
Jember, 21.36, 25 Oct2018.
Salam pembelajar
MTY