Sebagai seorang profesional, terkadang kita menghadapi situasi kantor yang sulit, tidak terduga dan membingungkan. Jika tidak di temukan solusinya, permasalahan tersebut membuat bekerja menjadi tidak nyaman, under pressure dan stress di tempat kerja. Gimana solusinya?
Gunakan 4 strategi praktis ini untuk menghadapi nya agar kita bisa terus bergerak maju dan lebih sukses:
- Temukan CERITA yang hilang
Langkah pertama untuk memahami pengalaman yang membingungkan adalah dengan mencari tahu informasi secara utuh. Sering kita hanya mendapatkan informasi sepotong saja atau bahkan tidak mendapatkan informasi sama sekali atas suatu strategi dan langkah-langkah yang di jalankan oleh top manajemen atau bos kita. Jika demikian, maka undang orang-orang yang bisa share cerita atau background secara lengkap. Sehingga kita bisa memaknai cerita dan strategi yang di jalankan secara utuh tanpa discounted.
Ini ibarat kita menumpang mobil yang melewati jalan berkelok-kelok dan menanjak, kita akan bingung jika kita tidak mendapatkan informasi sama sekali kita akan di bawa kemana. Jika kita mendapatkan informasi yang jelas bahwa kita akan dibawa menuju puncak gunung untuk suatu tujuan tertentu, misalnya untuk holiday atau pun meeting, maka kita lebih merasa bisa menikmati perjalanan tersebut tanpa ngomel-ngomel lagi.
2. Cari ALASAN dibalik tindakan
Selalu ada alasan logis yang mendorong kita untuk berbicara dan bertindak dengan cara tertentu. Anda mungkin merasa, berdasarkan pengalaman masa lalu Anda, bahwa Anda “HARUS” bertindak dengan cara tertentu. Jadi, mengetahui latar belakang pendekatan seseorang dapat mempengaruhi interaksi kita. Inilah mengapa sangat penting untuk mengungkap alasan yang tidak terlihat untuk perilaku yang berbeda.
Misal, jika kita negosiasi dengan rekan kerja yang latar belakangnya adalah finance, maka gunakan pendekatan yang relevan seperti cost-benefit, control dan compliance, saat menawarkan sebuah gagasan.
Pun, jika kita negosiasi dengan rekan kerja yang seluruh latar belakangnya menjadi seorang sales, maka gunakan pendekatan dari sisi sales seperti peningkatan customer service level dan kemudahaan administrasi.
Dengan mengetahui lebih baik rekan kerja kita atau partner bisnis kita, maka akan semakin mudah kita berinteraksi, bernegosiasi dan mendapatkan approval.
3. Berusaha MEMAHAMI, bukan menghakimi
Ketika seseorang bertindak dengan cara yang tidak Anda harapkan atau inginkan, Anda dapat membuat beberapa asumsi yang cukup cepat – dan seringkali negatif -. Dengan bersikap netral dalam sikap Anda, Anda tidak akan membuang energi menyalahkan orang lain untuk hasil yang tidak diinginkan, mengambil tindakan naas, atau menyesali masa lalu yang tidak dapat Anda perbaiki. Alih-alih, fokuslah pada perubahan nyata yang ingin Anda buat. Anda ingin menjadi apa? Apa yang perlu Anda pahami lebih baik untuk mewujudkannya? Sulit untuk “menstabilkan” – atau dengan sengaja merefleksikan apa yang dipikirkan orang lain dan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.
4. Jangan BAPER. Jadilah Problem Solver, not Blamer..!
Fokuslah pada masalah yang terjadi untuk selanjutnya fokus mencari solusi. Bukan fokus pada orang yang membuat kesalahan, apalagi terbawa-bawa baper (bawa perasaan) dan take anything personally dengan orang tertentu. Selalu belajar menjadi problem solver di setiap permasalahan yang muncul, bukan problem blamer dengan mencari-cari kesalahan orang lain. Gunakan energi kita untuk mencari dan menawarkan solusi terbaik, bukan untuk mencari-cari kesalahan. Karena menjadi problem solver akan menaikan kelas dan kompetensi kita, sedangkan blammer berdampak sebaliknya yang menurunkan kelas dan kompetensi kita. Apalagi Baper! Karena Baper akan nyiksa diri sendiri, Don’t try at the office..! Waspadalah!
Selamat mencoba dan salam pembelajar.
MTY, 8 Jan 2020
Terinspirasi oleh: https://www.strategy-business.com/pictures/Three-ways-to-better-understand-disappointments-at-work
Sumber ilustrasi gambar: https://videohive.net/item/disappointment-in-office-meeting/3608674